Posts

Showing posts from December, 2016

Pengertian Epistemologi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani “ Episteme ” dan “ logos ”. “ Episteme ” berarti pengetahuan ( knowledge ), “ logos ” berarti teori. Dengan demikian, epistomologi secara etimologis berarti teori pengetahuan (Rizal 2001: 16). Epistomologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya. Dengan menyederhanakan batasan tersebut, Brameld dalam Mohammad Noor Syam (1984: 32) mendefinisikan epistomologi sebagai “ it is epistemologi that gives the teacher the assurance that he is conveying the truth to his student ”. Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai “epistomologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya”. Di samping itu, banyak sumber yang mendefinisikan pengertian epistomologi di antarannya: a.    Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menengarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. b.    Epistomologi adalah pengetahuan

Pengertian Agnostisisme

Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda, baik hakikat materi maupun hakikat rohani. Kata Agnosticisme berasal dari bahasa Grik Agnostos yang berarti unknown. artinya not , artinya know. Timbulnya aliran ini disebabkan belum diperoleh seseorang yang mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat dikenal. Aliran ini dengan tegas selalu menyangkal adanya suatu kenyataan mutlak yang bersifat trancendent . Aliran ini dapat kita temui dalam filsafat eksistensi dengan tokoh-tokohnya seperti Soren Kierkegaar (1813−1855 M) yang terkenal dengan julukan sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme menyatakan manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum , tetapi sebagai aku individual yang sama sekali unik dan tidak dapat dijabarkan ke dalam sesuatu lain. Martin Heidegger (1889−1976 M) seseorang filsuf Jerman mengatakan, satu-satunya yang ada itu ialah manusia karena hanya manusialah yang dapat memahami dirinya sendiri

Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah

Untuk dapat berpikir ilmiah, seseorang selayaknya menguasai kriteria ataupun langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah. Dengan menguasai hal tersebut tujuan yang akan digapai akan terwujud. Di samping menguasai langkah-langkah, tentunya kegiatan ini dibantu oleh sarana berupa bahasa, logika matematika, dan statistika. Berbicara masalah sarana ilmiah, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pertama , sarana ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan yang didapat berdasarkan metode ilmiah, seperti menggunakan pola berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Kedua , tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik. Ketika bahasa disifatkan dengan ilmiah, fungsinya untuk komunikasi disifatkan dengan ilmiah juga, yakni komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah ini merupakan proses penyampaian informasi berupa pengetahuan. Untuk mencapai komunikasi ilmiah maka bahasa digunakan harus terbeba

Bagaimana Sikap Ilmiah?

Dalam mencari kebenaran ilmiah, seorang ilmuwan dituntut untuk melakukan sikap ilmiah dalam melakukan tugas ilmiah. Tugas ilmiah itu antaralain mempelajari, meneruskan, menolak atau menerima, serta mengubah atau menambah pikiran ilmiah. Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap adalah sekumpulan respons yang konsisten terhadap objek sosial. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude”, sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud sebagai berikut. A. Sikap skeptis Skeptis adalah menyangsikan setiap pernyataan ilmiah yang belum teruji kebenarannya. B. Sikap ingin tahu Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. C. Sikap kritis Si

Pegertian Seni

Seni menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ahli membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan lain sebagainya. a. Aristoteles: seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal. b. Plato dan Rousseau: seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. c. Ki Hajar Dewantara: seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia. d. Ahdian Karta Miharja: seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya. e. Prof. Drs. Suwaji Bastomi: seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. f. Enslikopedia Indonesia: seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya. Sesuatu d

Teknologi Yang Humanis Bagi Kemajuan Pendidikan

Perkembangan teknologi, terutama teknologi telah memicu terjadinya revolusi dalam bidang pendidikan. Humanisme merupakan filsafat hidup yang pada intinya adalah memanusiakan manusia, yaitu yang mempunyaikomitmen untuk terwujudnya manusia seutuhnya meliputi semua aspek perkembangan positif pribadi seperti cinta, kreativitas, makna, dan inovatif. Berdasarkan pengertian tentang humanisme maka dapat dikatakan bahwa pendidikan yang humanis adalah berfokus pada peserta-didik, yaitu yangmenghargai keragaman karakteristik mereka, berusaha mengembangkan potensi masing-masing dari mereka secara optimal, mengembangkan kecakapan hidup untuk dapat hidup selaras dengan kondisi pribadi dan lingkungan, memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitan pribadi termasuk belajar, serta menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan menilai kemajuan belajar mereka masingmasing. Teknologi yang humanis adalah teknologi yang dapat digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah humanistik. Teknologi itu harus dike

Pengertian Teknologi

Definisi teknologi menurut Poerbahawadja Harahap, teknologi adalah 1) ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja di dalam teknik serta 2) ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik-pabrik dan industri-industri. Definisi teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 1158), teknologi adalah 1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan serta 2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan   dan kenyamanan hidup manusia. Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002: 46), teknologi adalah sebagai benda, sebuah objek, bahan, dan wujud yang jelas-jelas berbeda dengan manusia. Menurut Miarso (200: 62), teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Teknologi adalah kemampuan menerapkan suatu penga